Apakah
sering membeli kebutuhan di supermarket atau toko? Lalu saat melakukan
pembayaran di kasir toko, pernahkah memperhatikan bagaimana cara kerja kasir?
Perangkat yang digunakan mirip pistol mainan dan memiliki cahaya seperti sinar
laser berwarna merah.
Kemudian,
satu persatu barang belanjaan di “scan” dan secara otomatis nama item barang
yang dibeli beserta harga muncul pada layar monitor. Alat ini disebut dengan mesin barcode. Lalu, kapan
awal mula alat ini digunakan? Penasaran dengan sejarah, definisi dan
jenis-jenisnya? Simak ulasan lengkap berikut!
Konsep
barcode pertama hadir oleh Bernard Silver pada 1948 yang melakukan eksperimen
atas permintaan Food Fair. Kegiatan tersebut merupakan jaringan supermarket
besar di Amerika Serikat.
Alat
ini disebut juga mesin kasir atau mesin pos. Yaitu sebuah mesin kasir yang sama
dengan unit komputer desktop. Mesin
barcode merupakan perangkat yang sama dengan pistol mainan, sebuah alat
optik yang melihat kode produk secara otomatis. Sehingga, kasir toko tidak
perlu menginput manual menggunakan keyboard item barang belanjaan.
Lalu,
apa fungsi dari kode yang di scan oleh barcode scanner tadi? Tidak lain yaitu
sebuah garis-garis hitam yang tercetak pada kemasan barang belanjaan.
Garis-garis tersebut yang dinamakan barcode. Jadi bagi yang awam bagaimana
barcode bekerja, buang jauh-jauh pemikiran bila berpikir barcode memiliki informasi
harga barang di dalamnya.
Barcode
sendiri tidak lain hanya sekedar representasi dari sebuah angka yang merupakan
kode atau ID sebuah barang. Sedangkan bagaimana kode atau ID tersebut bisa
menjadi informasi harga saat di scan sebenarnya karena program yang terinstal
pada mesin POS.
Jika
barcode diterapkan pada bidang yang berbeda, kode atau ID bisa berupa informasi
nama dan deskripsi barang tanpa informasi harga. Contoh penggunaan yaitu
sebagai barcode produk pada sistem
inventori gudang. Barcode merupakan representasi kode barang atau kode SKU,
tanggal produksi, kode vendor atau konsumen dan lain-lain.
Barcode
merupakan metode yang digunakan agar sebuah produk dapat dibaca oleh mesin atau
komputer secara otomatis. Selain itu, cepat dan 100% akurat dengan media sebuah
alat optic yaitu barcode scanner. Lebih tepatnya barcode merupakan bagian
teknologi AIDC.
Dalam
pemahaman sederhana, mesin
barcode merupakan pengganti keyboard. Kemudian, hasilnya akan diproses
lebih lanjut oleh sistem. Sehingga, barcode harus ada pada produk karena
fungsinya hanya sebagai ID barang. Bisa bayangkan jika menjadi kasir toko,
kemudian seluruh produk yang di jual tidak memiliki barcode satu pun.
Dengan
adanya mesin barcode, informasi produsen terhubung dengan material yang
dipakai, produk yang di produksi dan informasi order. Selain itu, konsumen
terhubung dengan informasi kadaluarsa dan informasi lainnya.
Inilah
keuntungan merubah cara kerja industri dan merevolusi cara kerja seluruh pelaku
yang terlibat di dalamnya. Kemudahan tersebut diantaranya cara mengidentifikasi
produk yaitu nama, jenis, tipe, informasi pembuatannya, material.
Dengan
adanya mesin barcode,
jelas sekali banyak kemudahan yang didapatkan oleh seluruh pelaku industri.
Telah tersedia berbagai tipe yaitu Handgun, Desktop maupun Table Mount.
Jika
ingin memiliki mesin ini tidak perlu repot mencari. Dapatkan perangkat tersebut
di PT Ion Indotek yakni sebuah perusahaan yang bergerak dibidang AIDC dengan
memanfaatkan teknologi barcode dan RFID. Jadi, dapatkan mesin barcode yang 100% bekerja dengan
menghubungi kontak kami.